BLANTERORIONv101

Essay Recall : CBT UKMPPD Neurologi 2

kode kunci : n3k4t


1. sebutkan stadium rabies

Jawaban: stadium prodromal (demam, flu like syndrome)

sensitasi (nyeri pada luka, cemas, rasa panas pada luka, kesemutan, reaksi berelbih pada rangsangan)

eksitasi (takut air, takut udara, takut cahaya, halusinasi, gangguan neurologis, spasme otot) untuk fase eksitasi ini paling banyak menyebabkan meninggal

paralisis (depresi nafas, kelumpuhan otot)

2. penyebab rabies adalah?

Jawaban: lyssavirus yang termasuk rhabdoviridae yang ada pada vektor (anjing, kucing, kera, musang, kelelawar)

3. penunjang rabies adalah?

Jawaban: biopsi otak hewan yang menggigit

4. tatalaksana rabies?

Jawaban: tatalaksana awal berupa cuci luka dengan air sabun 10 menit kemudian berikan povidon atau alkohol

terapi yang tepat pada kasus risiko rendah (luka lecet atau hanya sebatas jilatan) : berikan VAR 0,5ml secara IM menurut WHO diberikan pada hari ke 0,3,7,14,28 kemudian menurut DEPKES RI pemberian hari ke 0 (2 dosis), hari ke 7 dan hari ke 21

untuk kasus risiko tinggi (luka robek sampai otot, multiple, luka di bagian leher ke atas atau area genital atau area ujung-ujung jari : berikan VAR sesuai protokol diatas + pemberian SAR untuk jenis heterolog 40 IU/KgBB, untuk jenis homolog 20 IU/KgBB. Pemberian SAR 1/2 dosis infiltrasi pada area luka dan 1/2 sisanya diberikan IM

5. klasifikasi epilepsi?

Jawaban: untuk parsial/sebagian/focal terbagi menjadi sederhana, kompleks dan generalisata sekunder

untuk general/seluruh tubuh terbagi menjadi tonik (kaku), klonik (kelojotan), mioklonik (kelojotan), tonik-klink/grand mall, absans/petit mall/lena (bengong, terdiam), atonik/astatik (tiba-tiba lumpuh sesaat/tonus hilang/tiba-tiba jerjatuh, tertunduk)

6. untuk epilepsi absans terbagi menjadi?

Jawaban: tipikal (tidak ada gangguan kognitif) dan atipikal (ada gangguan kognitif)

7. tatalaksana untuk epilepsi dalam kondisi akut (saat kejang) adalah?

Jawaban: terapi awal (saat akut/saat kejang) adalah diazepam 0,3-0,5mg/KgBB bolus lambat

8. terapi maintenance/rumatan/terapi yang tepat untuk epilepsi adalah?

Jawaban: general : asam valproat 10-15mg/KgBB/hari (efek samping: teratogenik)

absance : etosuksimid 500mg/hari

fokal/parsial : carbamazepin 800-1200 mg/hari (efek samping: agranulositosis)

9. perbedaan epilepsi parsial sederhana dengan parsial kompleks adalah?

Jawaban: parsial kompleks disertai penurunan kesadaran post ictal

10. perbedaan epilepsi general jenis klonik dan myoklonik adalah?

Jawaban: keduanya sama-sama terjadi pada dua sisi tubuh (general/kedua hemisphere cerebri bermasalah), perbedaannya untuk klonik biasanya terjadi pada ke 4 ekstremitas dan punya ritme

untuk yang myoklonik juga terjadi pada kedua sisi tubuh (general/kedua hemisphere cerebri bermasalah) namun biasanya hanya terjadi pada ekstremitas atas saja ata bawah saja dan tanpa ritme atau serangan kejangnya hanya satu kali/single time (ritme kejang tidak teratur)

11. status epileptikus adalah? terapi?

Jawaban: bangkitan kejang > = 30 menit, tidak ada perbaikan kesadaran diantara 2 kejang

amankan ABCD (primary survey), kemudian terapi diazepam 0,3-0,5mg/KgBB intravena

kejang masih berlanjut beri fenitoin IV 20mg/Kgbb (diencerkan 50cc NaCl 0,9%) dengan bolus pelan selama 20 menit (dosis maks 1000mg)

kejang masih berlanjut lagi maka beri fenobarbital 20mg/Kgbb IV bolus selama 20 menit (dosis maks 1000mg)

jika kejang masih berlanjut segera masuk ICU beri midazolam atau propofol

12. penunjang epilepsi adalah?

Jawaban: EEG (electroenchepalogram)

13. trias meningitis dan trias ensefalitis adalah?

Jawaban: trias meningitis : demam, nyeri kepala, rangsang meningeal

trias ensefalitis : demam, kejang, penurunan kesadaran

14. interpretasi hasil lumbal pungsi pada kasus infeksi sistem saraf pusat

Jawaban: lumbal pungsi keruh : bakteri (PMN, protein +++, glukosa sangat rendah), fungal (MN, protein +++, glukosa normal/rendah)

lumbal pungsi jernih : tuberkulosis (kekuningan/xantokrom, MN, protein +++, glukosa sangat rendah), viral (MN, protein normal/+, glukosa normal/rendah)

yang termasuk PMN adalah neutrofil, eosinofil, basofil, yang termasuk MN adalah limfosit dan monosit

15. untuk mengetahui adanya protein globulin dan albumin pada LCS, menggunakan pemeriksaan spesifik yang disebut?

Jawaban: pemeriksaan nonne dan pandy, biasanya digunakan pada kasus infeksi sistem saraf pusat yang disebabkan bakteri

16. tinta india digunakan untuk mendeteksi infeksi apa?

Jawaban: infeksi jamur kriptokokus neoformans

17. untuk kasus infeksi virus pada LCS, spesifik bisa dilakukan test apa?

Jawaban: tzank test, lebih spesifik PCR

18. tatalaksana infeksi SSP karena bakteri adalah?

Jawaban: usia kurang dari 3 bulan : ampisilin 150-200mg/KgBB

usia > 3 bulan : ceftriaxone 50-100mg/KgBB + dexamethason 0,15mg/KgBB

kasus dewasa : ceftriaxone 2x2 gram + dexamethason 0,6mg/KgBB

19. abses cerebri sering berkaitan dengan infeksi pada organ apa?

Jawaban: pada organ telinga (OMSK)

20. gejala, hasil penunjang, dan terapi abses cerebri adalah?

Jawaban: gejala berupa trias meningitis + trias ensephalitis

untuk penunjang perlu CT scan dengan kontras akan tampak masa hipodens dengan ring enhanced lession

untuk terapinya dirujuk, akan diberikan antibiotik golongan sefalosporin dan metronidazole

21. faktor risiko toxoplasmosis cerebri adalah?

Jawaban: pelihara kucing, orang dengan HIV

22. gejala, hasil penunjang, dan terapi toxoplasmosis cerebri adalah?

Jawaban: trias meningitis + trias ensefalitis, CT scan dengan kontras akan tampak multiple ring enhanced lession

terapi rujuk untuk diberikan pirimetamin + sulfadiazine/klindamisin

23. jelaskan tentang afasia broca dan afasia wernick

Jawaban: afasia broca (area 44,44, masalah motorik, otak bagian frontal) : sulit memproduksi kata (sulit bicara, sulit meniru) tapi mengerti/paham

afasia wernick (area 22, masalah sensorik, otak bagian temporal) : sulit mengerti jadi suit menirukan juga, tapi produksi kata lancar (hasilnya ditanya apa, jawabnya apa, tidak nyambung, cerita sendiri)

24. jelaskan afasia transkortikal motorik, transkortikal sensorik dan transkortikal mix

Jawaban: transkortikal, ketiganya sama-sama bisa mengulang/meniru, namun perbedaannya yaitu

untuk transkortikal motorik sulit memproduksi kata sendiri (tapi paham/mengerti dan bisa mengulang)

untuk transkortikal sensorik sulit mengerti namun bisa meniru dan memproduksi kata lancar (sehingga pasien hanya akan mengulang-ngulang kata dari pemeriksa/dari orang lain)

untuk mix transkortikal sulit memproduksi kata sendiri, tidak mengerti namun bisa mengulang/meniru

25. sebutkan klasifikasi stroke berdasarkan sifat reversibelnya

Jawaban: reversibel : TIA (kurang dari 24 jam kembali normal), RIND (1-3 hari kembali normal), PRIND (4-7 hari kembali normal)

ireversibel : iskemik/SNH dan hemoragik/SH

26. klasifikasi pembagian stroke berdasarkan pembuluh darah

Jawaban: 90% terjadi pada arteri cerebri anterior dan media, dengan gejala

untuk a.cerebri anterior : kelemahan anggota gerak kaki lebih parah dibanding tangan + ada gangguan sensorik

untuk a.cerebri media : kelemahan tangan dan wajah lebih parah dibanding kaki + ada afasia

a.cerebri posterior : koma + gangguan penglihatan

27. etiologi, gejala, hasil penunjang stroke iskemik/non hemogarik adalah?

Jawaban: etiologi berupa emboli (karena atrial fibrilasi, penyakit katup jantung) dan trombus (aterosklerosis)

gejala defisit neurologis muncul saat istirahat biasanya

hasil CT scan non kontras tampak lesi hipodens di hemisphere cerebri

28. etiologi, gejala, hasil penunjang stroke hemogarik adalah?

Jawaban: pecahnya pembuluh darah, dapat terjadi dalam bentuk ICH (aneurisma charcot bouchard) dan SAH (aneurisma berry, ada meningeal sign dan thunderclap headache)

gejala defisit neurologis muncul saat aktivitas biasanya, ada tanda peningkatan TIK (trias cushing)

hasil CT scan non kontras akan tampak lesi hiperdens

29. trias cushing terdiri dari?

Jawaban: heart rate turun, respirasi turun dan ireguler, peningkatan sistolik

30. tatalaksana untuk stroke non hemoragik adalah?

Jawaban: onset kurang dari 3 jam, tatalaksana yang tepat adalah rt-PA menggunakan alteplase 0,9mg/KgBB diberikan 10% bolus, 90% infus (60 menit), kontraindikasi hipoglikemi kurang dari 50mg/dL

jika TD > 220/120mmHg, maka turunkan mencapai target kurang dari 185/110mmHg dengan nimodipin drip 0,5-6mcg/KgBB/menit atau nicardipin drip 0,5-6mcg/KgBB/menit

terapi onset > 3 jam dapat diberikan aspirin 325mg/24jam

31. tatalaksana untuk stroke hemoragik adalah?

Jawaban: jika TD > 180mmHg, maka target TD pada ICH kurang dari 160/90mmHg, untuk SAH targetnya 140-160/90mmHg, pilihan anti hipertensi sama seperti stroke non hemoragik

terapi manitol 20% 0,5-1 gram/KgBB selama 20 menit, dilanjutkan 4-6 jam berikutnya

terapi definitif yaitu kraniotomi
kode kunci : n3k4t


Note: Only a member of this blog may post a comment.