Jawaban: perlekatan abnormal antara permukaan konjungtiva, penatalaksanaan dengan cara simblefarektomi
20. Ankiloblefaron adalah? dan apa tatalaksananya?
Jawaban: Penempelan / adhesi antara palpebra superior dengan inferior, penatalaksanaan dengan eksisi + separasi
21. Lagoftalmus adalah? yang bermasalah nervus berapa? tatalaksana?
Jawaban: palpebra tidak dapat menutup, masalah nervus facialis (VII, terkait bells palsy), tatalaksana artifical tears, tutupkan mata dengan kasa+plester ketida tidur
22. Ptosis adalah? yang bermasalah nervus berapa? tatalaksana ?
Jawaban: palpebra tidak dapat membuka sempurna, masalah nervus oculomotor (III, terkait myastenia gravis), tatalaksana sesuai penyebab
23. Epikantus adalah ?
Jawaban: lipatan semilunar pada kantus media, membuat kondisi mata seakan strabismus
24. Telekantus adalah ?
Jawaban: jarak antar kantus medial kedua mata sangat jauh ( > 30 mm)
25. Pinguekula adalah? tatalaksananya ?
Jawaban: nodul kekuningan yang merupakan deposit lemak di konjungtiva akibat degenerasi epitel konjungtiva, penatalaksanaan rujuk untuk eksisi
26. Perbedaan pterigium dan pseudopterigium adalah?
Jawaban: pterigium akibat paparan sinar UV, polusi dan debu, tes sonde (-)
Jawaban: pseudopterigium akibat adanya riwayat infeksi atau sebuah flap operasi yang sengaja ditanam oleh Sp.M, hasil tes sonde (+)
27. Jelaskan grade pterigium!
Jawaban: grade 1 : belum mencapai kornea (sebelum limbus - tetap di limbus)
grade 2 : melewati limbus tapi kurang dari sama dengan 2 mm
grade 3 = melewati limbus sudah lebih dari 2 mm tapi belum mengganggu aksis visual
grade 4 = sudah mengganggu aksis visual / menutupi pupil sehingga terjadi penurunan visus
28. Tatalaksana pterigium?
Jawaban: grade 1 dan 2 = menggunakan artificial tears dan kortikosteroid topikal
grade 3 dan 4 = rujuk untuk ekstirpasi dan dilanjutkan graft konjungtiva
29. Faktor risiko subkonjungtiva bleeding adalah?
Jawaban: hipertensi, batuk terlalu keras, konsumsi aspirin, trauma
30. Tatalaksana subkonjungtiva bleeding adalah ?
Jawaban: 5 hari pertama kompres dingin, 5 hari berikutnya kompres hangat
31. Sebutkan gejala, tanda dan tatalaksana konjungtivitis viral!
Jawaban: mata merah (injeksi konjungtiva), penglihatan normal (visus normal) lodok jernih encer (sekret serous), folikel hipertrofi, pembesaran KGB, berikan artificial tears dan vitamin
32. Sebutkan gejala dan tanda konjungtivitis bakteri!
Jawaban: mata merah (injeksi konjungtiva), penglihatan normal (visus normal) lodok kuning kental (sekret purulen)
33. Gejala, tanda, penunjang dan tatalaksana konjungtivitis gonore pada bayi
Jawaban: blefarospasme, sekret purulen dan banyak, pewaranaan gram pada sekret ditemukan DGNI, terapi ceftriaxone 25 - 50 mg/KgBB, maksimal 125 mg IV atau IM (SD / single dose / dosis tunggal)
34. Gejala, tanda dan tatalaksana konjungtivitis trachoma
Jawaban: mata merah (injeksi konjungtiva), penglihatan normal (visus normal) lodok (+), folikel hipertrofi, herbert pits,
tatalaksana dewasa (doxycycline 2 x 100 mg selama 7 hari)
pada ibu hamil (azitromycin 1 gram dosis tunggal)
pada neonatus (erythromycin 50mg/KgBB/hari terbagi menjadi 4 dosis, selama 14 hari)
35. Gejala, tanda dan tatalaksana konjungtivitis vernal
Jawaban: mata merah (injeksi konjungtiva), gatal terutama setelah cuaca panas, penglihatan normal (visus normal) lodok jernih lengket (mukoid), cobble stone, trantas dot
Jawaban: Infeksi TB ekstraparu (mycobacterium tuberculosis), pada konjungtivitis fliktenularis akan tampak lesi putih yang sekelilingnya hiperemis
38. Perbedaan episkleritis dan skleritis adalah ?
Jawaban: episkleritis : rasa tidak nyaman (nyeri ringan), PPP (salmon pink, penilefrin 2,5% hasilnya pucat), visus normal
skleritis : nyeri berat (severe, hingga teriak-teriak), disertai penurunan visus, merah gelap keunguan (purple red), penilefrin 2,5% tidak ada perubahan
39. Apa terapi episkleritis difusa, nodular dan skleritis difusa, nodular ?
Jawaban: episkleritis maupun skleritis yang berjenis difusa dan nodular, tatalaksananya sama yaitu pilihan pertama adalah NSAID, pilihan kedua kortikosteroid, untuk skleritis nekrotikan (ada warna kehitaman) langsung berikan kortikosteroid
40. Gejala dan tanda keratitis?
Jawaban: mata merah (injeksi silier), penglihatan kabur (visus turun), terdapat infiltrat kornea, fotofobi
41. Cara mengetahui keratitis superficial atau keratitis profunda dengan cara?
Jawaban: menggunakan tes fluoresin, jika zat fluoresin (+) hijau artinya lapisan stroma masih sehat, pertanda keratitits hanya terjadi pada superficial saja
jika fluoresin (-) maka stroma sudah ikut mengalami peradangan sehingga keratitis termasuk cukup dalam (profunda)
42. perbedaan keratitis herpes zoster dan keratitis herpes simpleks adalah? dan sebutkan terapinya!
Jawaban: keratitis herpes zoster infiltrat pseudodendritik dan ditemukan UKK vesikel dermatomal pada kulit, terapinya acyclovir 5x800mg selama 7 hari
Jawaban: keratitis herpes simpleks infiltrat dendritik dan ditemukan UKK vesikel non dermatomal, terapinya acyclovir 5x200mg atau 3x400mg selama 5 hari
43. keratitis yang memiliki ciri khas infiltrat ring shape abu-abu adalah? dan terapinya apa?
44. Perbedaan keratitis fungal et causa candida dengan keratitis fungal et causa aspergilus adalah? dan sebutkan terapinya!
Jawaban: keratitis fungal et causa candida memiliki infiltrat berupa lesi satelit warna putih kuning dan dapat disertai hipopion, pada pemeriksaan penunjang KOH 10% akan ditemukan pseudohifa dan blastospora, terapinya amfotericin B 1,5%
Jawaban:keratitis fungal et causa aspergilus infiltrat kehitaman berbentuk pola seperti bulu burung (feather finger like), pemeriksaan penunjang akan tampak hifa sejati dan artospora (kecil-kecil), terapi natamycin 5%
45. Ulkus kornea hasil fluoresinnya positif atau negatif ? dan cara membedakan ulkus kornea dengan keratitis apa?
Jawaban: pada ulkus kornea hasil fluoresin positif, pada ulkus kornea akan tampak defek epitel warna putih
46. Apa faktor risiko keratitis bakteri dan amoeba?
Jawaban: pada keratitis bakteri faktor risikonya penggunaan soft lens, untuk keratitis amoeba faktor risikonya berenang
47. uveitis berkaitan dengan penyakit kronis apa saja?
Jawaban: biasanya berkaitan dengan autoimun seperti SLE, rheumatoid artritis, sarcoidosis
48. secara anatomis, uvea terdiri dari apa saja?
Jawaban: iris, corpus siliaris dan koroid. Untuk iris dan corpus siliaris termasuk uvea anterior, dan koroid termasuk uvea posterior
49. gejala dan tanda uveitis anterior (iridosiklitis)?
Jawaban: mata merah (mix injeksi), penglihatan kabur (visus turun), pupil miosis, sinekia (bisa terbentuk pupil daun semanggi), tyndall effect (sel flare di COA), keratik presipitat (kornea mutton fat), terdapat nodul pada iris (busaka maupun koeppes)
Jawaban: glaukoma primer sudut tertutup akut (mata merah, kemeng, penglihatan kabur, TIO tinggi, COA dangkal, perlu segera tindakan operatif trabeculectomy atau iridectomy
pertolongan pertama adalah buat agar pupil miosis yaitu dengan pilocarpin eyedrop 2%, acetazolamid 1x500mg
dilanjutkan 4x250mg, kemudian timolol 0,5% 2x1 dan analog prostaglandin seperti latanoprost 1x1 )
glaukoma primer sudut terbuka (bisa rawat jalan dengan obat seperti timolol 0,5% 2x1 dan analog prostaglandin seperti latanoprost 1x1)
54. gejala dan tanda pada glaukoma apa saja?
Jawaban: mata merah (mix injeksi), kornea edem, pupil midriasis, penglihatan kabur (visus turun), TIO > 21 mmHg menggunakan tonometri, funduskopi CDR > 0,5 , perimetri lapang pandang temporal menyempit (seperti menggunakan kacamata kuda atau seperti melihat dalam terowongan), gonioskopi
55. Etiologi endoftalmitis dan panoftalmitis adalah?
Jawaban: biasanya akibat infeksi bakteri staphylococcus aureus pada pasien pasca operasi mata (biasanya pasca operasi katarak)
56. Gejala tanda endoftalmitis dan panoftalmitis adalah? dan sebutkan tatalaksananya
Jawaban: endoftalmitis hanya peradangan pada bola mata (adanya amaroutic cat eye reflex)
sedangkan panoftalmitis terjadi pada bola mata + otot (sehingga terjadi hambatan gerak bola mata / nyeri gerak bola mata)
tatalaksana endoftalmitis adalah rujuk untuk injeksi vancomycin intravitreal, jika gagal akan vitrektomi. Untuk panoftalmitis dilakukan pengangkatan bola mata (enokleasi bulbi)
57. corpal konjungtiva oleh dokter umum, ekstraksi atau rujuk?
Jawaban: ekstraksi, beri analgesik pantocain, kemudian ambil corpal dengan cotton bud atau geser corpal menjauhi korena dengan jarum abbocath, setelah berhasil diambil lanjutkan beri antibiotik salep mata
58. Hal yang harus dilakukan pada kasus trauma kimia mata apa saja?
Jawaban: inspeksi mata (adakah kornea keruh, ground glass kornea, cooked fish eye), cek lakmus (menentukan pH, pada kasus pH basa lebih berat karena ada proses saponifikasi yang bisa menghilangkan lapisan mata sehingga bisa terjadi ulkus), segera irigasi dengan air bersih atau NaCl 0,9% 2 liter atau irigasi selama 30 menit (yang utama adala durasinya), beri antibiotik topikal, siklopegik dan kortikosteroid
59. Jelaskan etiologi, klasifikasi grade, komplikasi dan tatalaksana pada hifema
Jawaban: grade I (33%), grade II (mencapai 50%), grade III (mencapai 99%), grade IV (mencapai 100%), etiologi biasanya karena trauma, komplikasinya adalah glaukoma dan corneal blood staining / hemosiderosis
tatalksana grade III dan IV adalah rujuk untuk parasintesis namun didahulu dengan tatalaksana awal tirah baring 30 derajat, lanjutkan pemberian siklopegik atropin sulfat, analgesik.
Untuk grade I dan II lakukan tirah baring 30 derajat, kompres dingin 5 hari pertama, kompres hangat 5 hari berikutnya, beri atropin sulfat dan analgesik
kode kunci : n3k4t
Note: Only a member of this blog may post a comment.